Menu

Mode Gelap
Mengetahui Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Berita


Krisis di Ukraina, Biden: Bukan sekedar persoalan Eropa, tapi masalah Global

- berebeja.com
24 Mei 2022 14:53 WIB


 Seorang warga mendorong gerobak melewati gedung apartemen yang rusak berat di dekat Pekerjaan Besi dan Baja Azovstal, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko Perbesar

Seorang warga mendorong gerobak melewati gedung apartemen yang rusak berat di dekat Pekerjaan Besi dan Baja Azovstal, selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

berebeja.com – Presiden AS, Joe Biden, mengatakan krisis di Ukraina merupakan masalah global yang meningkatkan pentingnya menjaga ketertiban internasional, integritas teritorial, dan kedaulatan.

Pernyataan Biden disampaikan pada pembukaan pertemuan “Quad” para pemimpin Indo-Pasifik di Tokyo sehari setelah ia menawarkan dukungan militer AS untuk Taiwan.

“Ini lebih dari sekadar masalah Eropa. Ini masalah global,” kata Biden tentang situasi Ukraina pada pertemuan Quad Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia yang dikutip Reuters pada Selasa (24/05/22) waktu setempat.

“Hukum internasional, hak asasi manusia harus selalu dipertahankan dimanapun mereka dilanggar di dunia,” katanya.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada para pemimpin bisnis global di Davos pada hari Senin bahwa dunia harus meningkatkan sanksi terhadap Rusia untuk mencegah negara lain menggunakan ‘kekuatan kasar’ untuk mencapai tujuan mereka.

Uni Eropa kemungkinan akan menyetujui embargo impor minyak Rusia dalam beberapa hari, kata anggota terbesarnya, Jerman, ketika Moskow mengatakan hubungan ekonominya dengan China akan tumbuh di tengah isolasi oleh Barat atas konflik Ukraina.

Banyak dari 27 negara anggota UE sangat bergantung pada energi Rusia, memicu kritik dari Kyiv bahwa blok tersebut tidak bergerak cukup cepat untuk menghentikan pasokan.

Hongaria menuntut investasi energi sebelum menyetujui embargo, bentrok dengan negara-negara Uni Eropa yang mendorong persetujuan cepat. Uni Eropa telah menawarkan hingga 2 miliar euro ($2,14 miliar) kepada negara-negara tengah dan timur yang kekurangan pasokan non-Rusia.

“Kami akan mencapai terobosan dalam beberapa hari,” Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengatakan kepada penyiar ZDF.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Kremlin akan fokus pada pengembangan hubungan dengan China karena hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat dan Eropa terputus.

“Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan secara serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak,” katanya dalam sebuah pidato, yang dikutip Reuters.

 

Editor   : Asma Mutie

Sumber | Reuters

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Pilwalkot Bandung : Farhan-Erwin Jadi Pilihan Rasional Warga NU di Kota Bandung ?

18 November 2024 - 10:39 WIB

Disdik Jabar Raih Predikat Badan Publik Informatif Tahun 2024

15 November 2024 - 09:41 WIB

Bangun Tata Kelola Kepegawaian yang Bersih, Disdik Jabar Tandatangani Pakta Integritas

13 November 2024 - 09:26 WIB

Bagimu Guru Hari Guru Nasional, Apresiasi Bagi GTK Berprestasi

5 November 2024 - 09:21 WIB

Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

31 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Sarana & Prasana Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 Oktober 2024 - 05:54 WIB

Trending di Berita