berebeja.com – Beberapa waktu yang lalu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, meresmikan Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS). Menanggapi hal tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) RI menyesalkan langkah Yana Mulyana.
“Menurut saya, bukan pada tempatnya Wali Kota memfasilitasi bahkan mendukung pandangan dan sikap bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Posisi harusnya memoderasi,” kata Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerukunan Umat Beragama Nuruzzaman melalui keterangan tertulis, Selasa (30/08).
Nurzzaman menjelaskan bahwa Suni dan Syiah adalah saudara dan relasi antara keduanya perlu disikapi secara bijaksana. Hal itu pernah ditegaskan oleh salah satu cendekiawan muslim di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) yakni Grand Syekh Al Azhar Prof Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb, bahwa umat Islam yang berakidah ahlussunah bersaudara dengan umat Islam, bahkan golongan Syiah.
Dalam kesempatan itu, Syekh Ath-Thayyeb menyatakan bahwa mereka yang melaksanakan lima hal pokok (bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW utusan Allah, berdoa, berzakat, dan beribadah haji bagi yang mampu), maka dia adalah Muslim, kecuali mereka yang mendustakan. Beliau juga menilai bahwa tidak ada masalah prinsip yang menyebabkan kaum Syiah keluar dari Islam.
Selain itu, Organisasi Konferensi Islam (OKI) sendiri menyatakan bahwa Syiah adalah bagian dari Islam.
“Saya menyesalkan langkah Wali Kota Bandung. Negara harus merajut Keragaman masyarakat agar dapat hidup rukun dan damai terhadap perbedaan pandangan baik di internal agama maupun antaragama, posisi negara adalah memorasi, memfasilitasi dialog agar kerukunan tetap terjaga,” imbuhnya.***
Sumber : ANTARA