Bandung, berebeja.com – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Adzkar Bandung yang juga Ketua MUI Cicendo KH. Engkus Suhendar M.Ag mengatakan penguatan akidah Alhussunah Waljama’ah sangat penting disebarkan secara luas di Kota Bandung tertama di wilayah Kecamatan Cicendo.
Hal itu disampaikan KH.Engkus Suhendar M.Ag saat berbincang-bincang dengan Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Al-Asyiqien Ajengan Anwarun, Senin 15 Mei 2023 di Kantor Yayasan Pondok Pesantren Al-Adzkar Bandung.
“ Menjaga akidah Ahlussunnah Waljama’ah sangat penting di lingkungan kita, gerakan ini harusnya ada penyebaran yang sangat massif di tengah-tengah masyarakat, terutama penyebaran tersebut lewat organisasi Nahdhatul Ulama di tingkat Kota atau setidaknya di tinggat Kecamatan,” ujar KH.Engkus Suhendar yang juga pembimbing ibadah Haji Qiblat Tour itu.
Senada dengan KH.Engkus Suhendar, Ajengan Anwarun pun sangat prihatin atas tidak begitu massifnya gerakan Ahlusunnah Waljama’ah yang digelorakan oleh Nahdhatul Ulama di Kota Bandung maupun di Wilayah Kecamatan Cicendo. Padahal, menurutnya gerakkan tersebut sangat penting agar gerakkan keagamman NU bisa terasa di tengah-tengah publik Kota.
“ Ia saya juga merasakan keadaan itu, tidak seperti di Kota Jawa Tengah atau Jawa Timur, seperti pengalaman dulu waktu masih Nyantri di di kedua daerah tersebut, NU itu sangat hangat dan banyak,” Ujar Ajengan jebolan Pesantren Al-Anwar Sarang dan Lirboyo itu.
Kedua Ajengan ini menilai bahwa gerakan NU di Kota Bandung Khusunya di Kecamatan Cicendo mengakui ada, namun belum massif dan mengakar, khusunya secara gerakan idelologi NU dalam meredam gerakan-gerakan Islam Puritan ala Wahabi, menurut mereka berdua di tengah publik gerakan Islam puritan masih kental terasa, bahkan dalam isi ceramah-ceramah dibeberapa masjid gerakan puritan tersebut masih bisa dirasakan.
Oleh karena itu KH.Engkus Suhendar M.Ag merasa perlu melakukan gerakan-gerakan ke NU an di tengah-tengah publik, ia pun mengajak semua lapisan Pesantren yang berada di lingkungan Kecamatan Cicendo untuk saling bersinergi dalam rangka penguatan gerakan Ahlussunah Waljama’ah itu.
“Kita harus melakukan terobosan yang bagus Ajengan, dalam rangkan menegakan ajaran Alhussunah ini, khusunya dalam gerakan ke NU an ya, saling berkolaborasi antar Pesantren, setidaknya di Wilayah Kita,” Imbuh Kiyai Hendar, sapaan akrab KH.Engkus Suhendar.***