berebeja.com Gamma mengacungkan tangannya. Kemudian, siswa SMAN 3 Sukabumi itu lari ke lapangan menghampiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Wahyu Mijaya. Ia pun berjalan ke depan saat Kadisdik meminta salah satu siswa menceritakan pengalamannya seputar skill digital yang telah dipelajari.
Alih-alih grogi, Gamma bercerita di depan ribuan siswa dengan lantang. Sambil sesekali menatap Kadisdik, siswa kelas XI MIPA 7 tersebut menceritakan pengetahuannya tentang crypto. Menurutnya, crypto lebih dari alat investasi, tapi juga ideologi. Ia pun mengulas pengetahuannya tentang dunia investasi tanpa terbata-bata.
Bagi Gamma, penting sekali mempelajari hal-hal yang bersifat keterbaruan, salah satunya belajar digital. “Karena, kita kan nanti bakal berhadapan dengan era digital. Jadi, supaya kita enggak ketinggalan jauh, kita harus belajar digital karena penting banget untuk kita sekarang,” ucapnya.
Kadisdik pun tersenyum kagum. Seketika beliau menghadiahi Gamma sepeda yang dipajang di depan lapangan sedari pagi. Diiringi riuh tepuk tangan kawan-kawannya, Gamma tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia berlari menuju sepeda yang masih terbungkus tersebut.
Gamma tertawa lepas. Sembari menggowes sepedanya menuju tempat duduk, ia mungkin berpikir sepeda tersebut bukan hanya kendaraan roda dua, melainkan alat investasi untuk masa depan.
Gamma adalah satu dari tiga siswa SMAN 3 Sukabumi yang berhasil mendapatkan hadiah sepeda. Belasan siswa lain pun mendapatkan berbagai hadiah lainnya karena ikut berpartisipasi dalam sesi motivasi yang diberikan Kadisdik kepada siswa dan guru di SMAN 3 Sukabumi, Jumat (3/3/2023). Hadiah tersebut dipersembahkan Disdik Jabar yang berkolaborasi dengan Bank bjb.
Berani Bermimpi dan Kuatkan Passion
Dalam kunjungan perdana Kadisdik ke SMAN 3 Sukabumi, dimana beliau adalah alumni sekolah tersebut, Kadisdik pun memotivasi siswa agar berani bermimpi dengan menguatkan passion yang dimiliki. “Ayo, buat mimpi dulu, setelah itu kita berjuang. Lamun keyeng tangtu pareng. Man jadda wajada,” ujar Kadisdik.
Salah satu bidang paling potensial, ungkap Kadisdik, adalah bidang digital. Sehingga, penting bagi siswa untuk mempelajari lebih dalam pengetahuan di bidang-bidang digital. Sebab, ke depan penggunaan artificial intelligence (kecerdasan buatan) akan semakin berkembang. Hal tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada terdisrupsinya pekerjaan-pekerjaan yang sudah ada. Mulai dari akuntan, kasir, teller bank, asisten hukum hingga guru.
Namun, ada pengecualian untuk guru. “Kalau Bapak/Ibu Guru hanya mengajar saja, itu bisa digantikan oleh yang lain (teknologi). Tetapi, yang paling baik itu selain mengajar (ilmu), juga mendidik, membentuk karakter siswa menjadi kuat, menjadikan mereka mandiri serta mempunyai sifat yang baik dan berintegritas,” tegasnya.***