BANDUNG, berebeja.com – Kepala sekolah segudang prestasi. Ungkapan tersebut tak berlebihan jika disematkan kepada Kepala SMAN 2 Cibinong, Elis Nurhayati. Kepala sekolah kelahiran Tasikmalaya, 12 Februari 1969 tersebut telah menorehkan banyak prestasi di tingkat nasional hingga internasional.
Terbaru, ia menjadi satu-satunya kepala sekolah yang meraih penghargaan dari Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5/2024). Ia merengkuh penghargaan Juara 1 Global Gifted Problem Solving Camp Between Korea, Malaysia, Indonesia, Philippines, Thailand By Gimje Office Of Education Collaborated with Institute of APEC Collaborative Education (IACE) tahun 2023.
Adapun prestasi lainnya yang diraih, antara lain Juara 1 Kepala Sekolah Inovatif pada “Gelar Inovasi Daerah Pemda Bogor Tahun 2021”, penghargaan Kepala Sekolah Perwakilan Jawa Barat pada Internasional “APEC School Leadership Program, South Korea” dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I serta penerima Penghargaan Anugerah “Sosok Inspiratif Nasional 2023” pada Puncak Acara Peringatan Hardiknas dan Bulan Merdeka Belajar Tahun 2023.
Ia pun sering diundang menjadi narasumber dengan tema pendidikan di tingkat provinsi, nasional hingga internasional. Mulai dari narasumber Webinar Nasional Merdeka Belajar “Menjadi Guru yang Lebih Baik: Mendalami Refleksi Diri sebagai Kunci Pengembangan Diri” Kemendikbudristek Tahun 2024, narasumber Webinar Nasional “Refleksi dan PMO PDM-01 oleh Direktorat SMP Kemendikbudristek di Denpasar, Bali pada Oktober 2023 hingga narasumber Kegiatan Bimbingan Teknik SMA Pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan 3 Regional 3, Direktorat SMA Kemendikbudristek tahun 2023.
5 Definisi Kerja, 1 Yang Utama
Ia menjelaskan, prestasi yang diraih adalah buah dari keteguhannya menjalankan motonya sebagai kepala sekolah. “Di mana pun bertugas, saya selalu memegang moto ini, ‘Kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas, kerja tangkas, dan kerja tuntas’,” tuturnya, baru-baru ini.
Kunci suksesnya adalah di nomor satu, yaitu kerja ikhlas. “Keikhlasan itu nomor satu. Mau seperti apa pun, jika kita menjalankannya dengan sepenuh hati, dengan niat, insya Allah semuanya bisa berjalan dengan sangat baik,” ungkapnya.
Ia pun mendorong semua insan, baik siswa maupun guru dan tenaga pendidik agar tidak pernah ragu untuk bermimpi. “Kalau mimpi jangan tanggung, bermimpilah setinggi langit, jangan takut dan malu. Sepanjang kita ikhtiar, apa pun hasilnya kita akan bahagia,” ucapnya.
Bersama moto dan keyakinan yang ia pegang kuat, tujuan utamanya semata-mata memberikan pelayanan pendidikan terbaik untuk masyarakat.
Terkini, ia tengah membersamai para guru SMAN 2 Cibinong untuk mengikuti BRIDGE Partnership Program Australia-Indonesia. Saat ini, mereka telah lolos seleksi tahap 2, masuk “55 besar” dari 1.300 sekolah berbagai jenjang di Indonesia.***