Menu

Mode Gelap
Mengetahui Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Berita


Gempa 7,6 skala Richter Guncang Jepang, Gempa Bumi Mematikan Jepang Setelah 2016

- berebeja.com
3 Jan 2024 14:07 WIB


 Sebuah mobil rusak berdiri di dekat rumah yang runtuh setelah gempa bumi di Nanao, prefektur Ishikawa, Jepang, 2 Januari. REUTERS/Kim Kyung-Hoo Perbesar

Sebuah mobil rusak berdiri di dekat rumah yang runtuh setelah gempa bumi di Nanao, prefektur Ishikawa, Jepang, 2 Januari. REUTERS/Kim Kyung-Hoo

Jepang, berebeja.com – Gempa dengan kekuatan awal 7,6 skala Richter melanda Jepang pada Tahun Baru, menyebabkan masyarakat di wilayah pesisir barat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi ketika gelombang tsunami menyapu mobil dan rumah ke dalam air. Gempa tersebut menewaskan sekitar 55 orang.

Sekitar 200 guncangan telah terdeteksi sejak gempa pertama terjadi pada hari Senin, menurut Badan Meteorologi Jepang, yang memperingatkan bahwa guncangan yang lebih kuat dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang. Tim penyelamat berjuang dalam suhu beku pada Selasa (2/1) untuk mencapai daerah pesisir di mana banyak orang dikhawatirkan terjebak di bawah ribuan rumah yang hancur.

Sebuah pesawat penjaga pantai dalam perjalanan untuk mengirimkan bantuan ke wilayah yang dilanda gempa bertabrakan dengan sebuah pesawat komersial di bandara Haneda Tokyo pada hari Selasa, menewaskan lima Penjaga Pantai. Seluruh penumpang pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang berhasil selamat.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan tingkat kerusakan akibat gempa tersebut menjadi semakin parah lebih dari 24 jam setelah gempa terjadi di semenanjung Noto di prefektur Ishikawa.

“Pemerintah telah mengerahkan tim penyelamat darurat dari Pasukan Bela Diri, polisi, dan pemadam kebakaran ke daerah tersebut dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa serta menyelamatkan korban dan penyintas, namun kami menerima laporan bahwa masih banyak orang yang menunggu untuk diselamatkan. diselamatkan di bawah bangunan yang runtuh.”

Kishida mengatakan, sekitar 3.000 penyelamat kesulitan mencapai ujung utara semenanjung, tempat survei helikopter menemukan banyak kebakaran dan kerusakan luas pada bangunan dan infrastruktur.

Jepang terletak di jalur Ring of Fire atau Cincin Api berupa gunung berapi dan palung samudera yang sebagian mengelilingi Cekungan Pasifik. Ini menyumbang sekitar 20% gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar di dunia, dan setiap tahunnya terjadi 2.000 gempa yang dapat dirasakan.

Banyak layanan kereta api dan penerbangan ke daerah gempa telah dihentikan. Lebih dari 500 orang terdampar di bandara Noto yang ditutup karena retaknya landasan pacu dan jalan akses serta kerusakan pada gedung terminalnya.

Pihak berwenang telah mengkonfirmasi 55 kematian, semuanya di prefektur Ishikawa, menjadikannya gempa bumi paling mematikan di Jepang sejak tahun 2016. Banyak dari mereka yang tewas berada di Suzu dan Wajima, kota lain di ujung utara semenanjung Noto.

“Saya belum pernah mengalami gempa sekuat ini,” kata Shoichi Kobayashi (71), salah seorang warga Wajima yang sedang berada di rumah untuk merayakan makan malam Tahun Baru bersama istri dan putranya ketika gempa terjadi.

Sumber: Reuters

Artikel ini telah dibaca 39 kali

Baca Lainnya

Pilwalkot Bandung : Farhan-Erwin Jadi Pilihan Rasional Warga NU di Kota Bandung ?

18 November 2024 - 10:39 WIB

Disdik Jabar Raih Predikat Badan Publik Informatif Tahun 2024

15 November 2024 - 09:41 WIB

Bangun Tata Kelola Kepegawaian yang Bersih, Disdik Jabar Tandatangani Pakta Integritas

13 November 2024 - 09:26 WIB

Bagimu Guru Hari Guru Nasional, Apresiasi Bagi GTK Berprestasi

5 November 2024 - 09:21 WIB

Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

31 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Sarana & Prasana Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 Oktober 2024 - 05:54 WIB

Trending di Berita