Bandung, berebeja.com – Iran memperingatkan melalui postingan media sosial pada hari Sabtu bahwa jika “kejahatan perang dan genosida” Israel tidak dihentikan maka situasinya akan menjadi tidak terkendali dengan “konsekuensi lebih meluas”, seperti dilansir dari Reuters 15/10/2023.
Postingan di X oleh misi Iran untuk PBB muncul setelah Axios melaporkan bahwa Teheran memperingatkan Israel—dalam pesan yang dikirim melalui PBB—bahwa mereka harus merespons jika Israel melakukan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
“Jika kejahatan perang dan genosida Apartheid Israel tidak segera dihentikan, situasi akan menjadi tidak terkendali dan menimbulkan konsekuensi yang luas—yang merupakan tanggung jawab PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang mengarahkan Dewan tersebut ke jalan buntu.” tulis misi Iran di PBB.
Israel bersiap pada hari Sabtu untuk melancarkan serangan darat terhadap Hamas yang didukung Iran di Jalur Gaza, setelah memberitahu warga Palestina yang tinggal di wilayah padat penduduk untuk melarikan diri ke selatan menuju perbatasan tertutup dengan Mesir.
Sementara Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan kelompok Islam Palestina seminggu yang lalu. Hamas menyerbu kota-kota Israel, menewaskan 1.300 orang dan menyandera banyak orang yang merupakan serangan terburuk terhadap warga sipil dalam sejarah Israel.
Jet dan artileri Israel telah melancarkan pemboman paling hebat yang pernah terjadi di Gaza, menjadikan daerah kantong tersebut, rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, berada dalam kepungan total. Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 2.200 orang telah terbunuh.
Sedangkan Sekutu Israel Amerika Serikat telah berupaya untuk menjauhkan Iran dari konflik tersebut dan diplomasi internasional yang lebih luas telah difokuskan untuk mencegah konflik tersebut meluas—khususnya ke Libanon—dan memicu perang regional.
Kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan bersenjata lengkap telah bentrok dengan Israel di seberang perbatasan Lebanon beberapa kali dalam seminggu terakhir, yang merupakan konfrontasi paling mematikan sejak mereka berperang selama sebulan pada tahun 2006.
Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Beirut pada hari Sabtu, kata PBB. Abdollahian kemudian bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Qatar, Al Jazeera TV melaporkan.
Ketika ditanya tentang laporan Axios, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan: “Semua pertemuan (Wennesland) adalah untuk membahas upaya diplomatik untuk membebaskan sandera, mengamankan akses kemanusiaan dan mencegah meluasnya konflik ke wilayah yang lebih luas. Ini termasuk pertemuannya baru-baru ini. di Lebanon.”
Misi Israel untuk PBB menolak mengomentari laporan Axios atau postingan media sosial Iran.
Sumber : REUTERS