BANDUNG, berebeja.com – Sebuah kecelakaan melibatkan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya di Km 181+700 antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat pukul 06.03 WIB.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab kecelakaan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Joni Martinus, Vice President Public Relations KAI, menyampaikan bahwa KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT. Selain itu, KAI melakukan upaya evakuasi dan perbaikan jalur rel yang rusak.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan menurunkan tim untuk evakuasi korban dan perbaikan sarana perkeretaapian.
“Kementerian Perhubungan menyampaikan rasa prihatin dan duka cita mendalam atas terjadinya kecelakaan kereta api di Bandung pada lintas Cicalengka-Haurpugur (Jumat) pagi ini,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.
Melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kemenhub telah menurunkan tim bersama seluruh pemangku kepentingan untuk segera mengevakuasi korban dan sarana prasarana perkeretaapian agar pelayanan dapat segera kembali berjalan seperti semula.
Evakuasi dilakukan dengan menarik gerbong-gerbong di jalur belakang untuk membuka ruang evakuasi korban terjepit.
Kecelakaan KA Turangga di KM 181+5/4 Kampung Babakan Desa Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung, menewaskan tiga orang, termasuk masinis dan asisten masinis KA 350 Commuter Line Bandung Raya serta seorang pramugara KA Turangga.
Sebanyak 28 orang luka dan dievakuasi ke RSUD Cicalengka. Identitas korban, yakni Julian Dwi Setiono, masinis KA Commuter Line Padalarang Cicalengka, Ponisa, asisten masinis KA Commuter Line, dan Anggara selaku pramugara KA Turangga, diumumkan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo.