Bandung, berebeja.com– Majelis Wakil Cabang (MWC ) NU Kecamatan Cicendo Kota Bandung terpilih masa khidmat 2023-2028 melaksanakan rapat penyusuan pengurus MWC Kecamatan Cicendo di Pondok Pesantren Al-Adzkar Kota Bandung, Rabu 31/5/2023.
Pada acara itu dihadiri Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah terpilih (Kiai Anwar Munawar dan KH. Engkus Suhendar,M.Ag) dan juga dihadiri pengurus MWC Kecamatan Cicendo serta pengurus Ranting – Ranting serta turut hadir Ketua Tanfidz dimisioner MWC Kecamatan Cicendo Rachman Suherman.
Dalam kesempatan itu Ketua Tanfidziah terpilih KH. Engkus Suhendar, M.Ag menyampaikan pandangan bahwa jangan merasa berkecil hati untuk melakukan gerakan Ahlusunnah Waljama’ah di lingkungan Kecamatan Cicendo lewat wadah Nahdlatul Ulama, bahkan ia menyebut untuk selalu memperlihatkan identitas Nahdlatul Ulama (NU) di tengah-tengah publik.
“ Menunjukan jati diri kita sebagai Nahdliyin itu penting, jangan malu-malu memperlihatkan identitas sebagai warga NU yang memiliki karakter Ahlusunnah Wal Jama’ah,” kata Kiyai Hendar, sapaan akrab KH.Engkus Suhendar.
Labih jauh, Kiyai Hendar menjelaskan bahwa menumbuhkan dan menjaga akidah Ahlusunnah Wal Jama’ah merupakan jadi kewajiban setiap pengurus NU. Karena menurutnya masyarakat muslim secara umum di Indonesia ini sudah terkontaminasi dan dipengaruhi faham-faham wahabi dan ekstrimisme serta kelompok radikalisme.
“ Menjaga dan melestarikan akidah Ahlusunnah Waljama’ah menjadi tugas kita (Pengurus NU), karena kita ketahui bahwa faham-faham lain telah mulai membentuk pola pikir masyarakat kita sedemikian rupa,” ujar KH. Engkus Suhendar yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Al-Adzkar itu.
Alih-alih amaliah yang mereka kerjakan adalah amliah NU, namun menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al-Adzkar Bandung ini, bahwa secara organisasi mereka tidak menjadi NU yang memiliki faham yang benar tentang Aswaja. Menurutnya perlu di setiap ranting-ranting bersama dengan MWC NU melakukan terobosan untuk menumbuhkan keasadaran terhadap NU secara Organisasi (Jam’iyah).
Selain itu Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Cicendo terpilih ini menuturkan penting menumbuhkan kesadaran terhadap Aswaja yang sangat konprehensif lewat kajian-kajian terutama dalam kajian Bahtsul Masail.
“ Menjadi hal yang penting menumbuhkan akidah Ahlusunnah Wal Jama’ah secara luas dan mendalam lewat kajian Bahtsul Masail dilakukan secara rutin, Insya Allah kita melakukan hal itu, setidak nya satu atau dua bulan sekali kita laksanakan di MWC ini,” tutur Kiai Engkus, dengan semangat menuturkan.
Salah satu aspek terpenting Nahdlatul Ulama hari ini menurut Kiyai Jebolan sejumlah Pondok Pesantren di Jawa Barat ini, bahwa harus mampu membuka peluang entrepreneurship, sehingga menjadi sumber wirausaha dalam menumbuhkan ekonomi warga Nahdltul Ulama di Wiliyah Kecamatan Cicendo khusunya.
“ Selain itu, saya kira menumbuhkan potensi ekonomi sangatlah penting, ini yang menarik NU sekarang, kalau kita membaca narasi yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya dalam muqadimah AD-ART NU itu, jelas soal kemadirian NU lewat pemberdayaan ekonomi sangat lah jelas,” imbuh KH. Engkus Suhendar M.Ag.
Seperti diketahui MWC NU Kecamatan Cicendo telah melaksanakan Konferensi Wakil Cabang adalah forum permusyawaratan tinggakat tinggi di tingkat wakil cabang NU pada hari Jum’at 26/5/2023 di Pondok Pesantren Al-Adzkar Bandung. Dalam Konferensi tersebut telah menetapkan sebagai Rois Syuriah Kiyai Anwar Munawar dan Ketua Tanfidziah KH.Engkus Suhendar M.Ag.***