Menu

Mode Gelap
Mengetahui Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Berita


Konfercab XIX: Menaksir Calon Potensial Ketua Tanfidziyah NU Kota Bandung

- berebeja.com
14 Nov 2023 11:40 WIB


 Konfercab XIX: Menaksir Calon Potensial Ketua Tanfidziyah NU Kota Bandung Perbesar

BANDUNG, berebeja.com — Pada tanggal 9-10 Desember 2023, Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bandung disetujui oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sebagaimana tercantum dalam surat jawaban PBNU Nomor: 1175/PB.03/A.l. 03.45/99/11/2023 terhadap permohonan PC NU Kota Bandung. Konferensi tersebut, sebagai acara lima tahunan, memiliki implikasi signifikan terutama dalam menentukan kepemimpinan dan kebijakan untuk kemajuan NU di tingkat kota dan kabupaten.

Konfercab NU Kota Bandung ke-XIX memiliki hal-hal pentingnya sendiri, karena selain membahas pertanggungjawaban program-program dan putusan bahtsul masail, juga menjadi forum tinggi untuk suksesi kepemimpinan tingkat cabang. Dilansir dari jabaraktual, Konfercab akan menghasilkan suksesi pemimpin Syuriyah dan Tanfidziyah serta terdapat putusan-putusan penting dalam kemajuan jam’iyah Nahdlatul Ulama di tingkat kota dan kabupaten.

“Konfercab ini merupakan permusyawaratan tertinggi tingkat cabang yang akan membahas pertanggungjawaban pengurus, program kerja, organisasi, dan bahsul masail, sekaligus suksesi kepemimpinan PC NU ke depan,” ujar Ketua PC NU Kota Bandung KH. Agus Syarif Hidayatullah, LC., MA.

Kepentingan Konfercab ini juga tidak hanya terbatas pada ranah internal NU, melainkan juga memegang peran strategis dalam mengembangkan NU sebagai organisasi yang relevan dan progresif di tengah masyarakat Kota Bandung.

Sejarah panjang NU di Kota Bandung, yang mencakup perhelatan akbar Muktamar NU pada 1932 dan 1967, mencerminkan besarnya peran organisasi ini dalam dinamika kehidupan masyarakat. Meskipun ukurannya mungkin tidak sebesar masa lalu, keberadaan NU masih memiliki dampak penting terutama dalam konteks umat Islam secara umum.

Konfercab ke-XIX tahun 2023 diharapkan menjadi momentum untuk menghidupkan kembali kejayaan NU di Kota Bandung. Proses suksesi kepemimpinan yang akan dilakukan perlu menghasilkan pemimpin yang tidak hanya memiliki popularitas, tetapi juga integritas, transparansi, dan kemampuan untuk mengelola organisasi dengan akuntabel. Pemilihan kepemimpinan haruslah mengutamakan kepentingan jam’iyah di atas kepentingan pribadi atau politik.

Dikutip dari jabaraktual, Ketua Ansor Kec. Cibeunying Kaler Mochammad Malik Alfarizy AB, memotret sejumlah tokoh kader senior NU Kota Bandung yang layak menjadi ketua Tanfidziyah seperti KH. Achmad Haedar M.Ag, KH. Iik Abdul Chalik SH.CN, KH. Drs.Agustani Kartadiredja, KH. Wahyudi Ali, KH. Agus Syarif Hidayatullah LC.MA, KH. Deden Fahruroji S.Ag, KH. Drs. Ceng Dudung, KH. Drs. Khoerudin Aly MPd.I, hingga KH. Drs. Zaenal Muttaqin merupakan tokoh-tokoh senior yang patut dipertimbangkan memimpin NU Kota Bandung.

Adapun di kalangan kader-kader muda NU, Malik menambahkan nama-nama seperti KH. Umar Rosyadi M.Pd, KH. Wayul Afif Al Ghafiqi, KH. Asep Irfan M.Pd, KH. Engkus Suhendar M.Ag, KH. Dr (Cand) Bambang Yasmadi ST.MT, KH. Nasrulullah Jamaludin M.Pd, dan KH. Dr. Tatang Astarudin SH. M.Si mereka layak maju pada Konfercab XIX 2023.

Beberapa tokoh senior dan kader muda NU Kota Bandung telah disebutkan sebagai calon potensial, tetapi keputusan akhirnya kembali ke tradisi yang bergantung pada rekomendasi dari kiyai sepuh, terutama di dewan Syuriyah yang memiliki preferensi khusus yang berpegang pada kaidah-kaidah syariah yang digabungkan dengan metodologi sesuai zamannya. Kriteria seperti latar belakang pendidikan, pengalaman pengurus NU, dan ketaatan pada prinsip-prinsip syariah menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan kepemimpinan.

Dikutip dari jabaraktual, mekanisme untuk menjadi pengurus NU harus tunduk pada anggaran dasar/rumah tangga dan perkumpulan organisasi serta mekanisme PBNU, para kiyai sepuh ini akan selalu berpedoman terhadap apa yang sudah digariskan organisasi. Misal, seperti seseorang yang ingin menjadi pengurus NU di tingkat kota/kabupaten selain harus pernah jadi pegurus NU, mereka harus lulus pangkaderan (PKMNU) yang dibuktikan dengan adanya sertifikat kelulusan. Tentu rekomendasi para kiyai akan tunduk pada aturan yang sudah digariskan organisasi. Para kiyai umumnya ta’at asas. Selain berdasarkan pertimbangan syariah, kebijakan organisasi yang sudah ditentukan PBNU juga turut dipertimbangkan.

Dengan demikian, Konfercab NU Kota Bandung ke-XIX 2023 bukan hanya sekadar acara internal, melainkan merupakan momen krusial untuk membangkitkan dan mengarahkan NU Kota Bandung ke masa depan yang lebih cemerlang.

Harapannya, proses Konfercab NU Kota Bandung ke-XIX “Penguatan Aswaja dan Optimalisasi Potensi untuk Membangun Kemandirian Jam’iyah NU” ini dapat menciptakan pemimpin yang mampu menggerakkan NU menuju penguatan Aswaja dan optimalisasi potensi demi membangun kemandirian jam’iyah NU.***

 

Sumber: jabaraktual

Artikel ini telah dibaca 177 kali

Baca Lainnya

Pilwalkot Bandung : Farhan-Erwin Jadi Pilihan Rasional Warga NU di Kota Bandung ?

18 November 2024 - 10:39 WIB

Disdik Jabar Raih Predikat Badan Publik Informatif Tahun 2024

15 November 2024 - 09:41 WIB

Bangun Tata Kelola Kepegawaian yang Bersih, Disdik Jabar Tandatangani Pakta Integritas

13 November 2024 - 09:26 WIB

Bagimu Guru Hari Guru Nasional, Apresiasi Bagi GTK Berprestasi

5 November 2024 - 09:21 WIB

Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

31 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Sarana & Prasana Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 Oktober 2024 - 05:54 WIB

Trending di Berita