Menu ✖

Mode Gelap

Berita


Rusia Digugat Orang Terkaya Ukraina di Pengadilan HAM Eropa

- berebeja.com
27 Jun 2022 21:27 WIB


 Fasilitas yang hancur terlihat di pabrik baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko/File Photo Perbesar

Fasilitas yang hancur terlihat di pabrik baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko/File Photo

berebeja.com – Orang terkaya di Ukraina mengajukan gugatan terhadap Rusia di pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) tertinggi Eropa pada Senin (27/06/22).

Rinat Akhmetov, pemilik pabrik baja Azovstal di kota Mariupol mencari kompensasi atas kerugian bisnis miliaran dolar dan pelanggaran berat atas hak miliknya karena invasi Rusia di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, atas perusahaan induk System Capital Management (SCM) miliknya.

Akhmetov juga mencari keadilan, mencegah Rusia terlibat dalam blokade lebih lanjut, penjarahan, pengalihan serta penghancuran biji-bijian dan baja yang diproduksi oleh perusahaannya.

“Kejahatan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kejahatan Rusia terhadap Ukraina dan rakyat kami sangat mengerikan, dan mereka yang bersalah harus bertanggung jawab,” kata Akhmetov mengutip SCM. “Penjarahan komoditas ekspor Ukraina, termasuk biji-bijian dan baja, telah mengakibatkan harga yang lebih tinggi dan orang-orang sekarat karena kelaparan di seluruh dunia. Tindakan biadab ini harus dihentikan, dan Rusia harus membayar penuh.”

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak lagi berada di bawah yurisdiksi Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.

“Kami meninggalkan (yurisdiksi) dokumen terkait. Karena itu, di sini jawabannya sangat jelas,” katanya, dikutip Reuters.

Rusia telah menolak tuduhan Ukraina atas pencurian wilayah yang telah didudukinya selama apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Majalah Forbes menempatkan kekayaan bersih Akhmetov sebesar $15,4 miliar pada 2013. Bisnisnya dilanda invasi Rusia pada 24 Februari. Akhmetov mengatakan bulan lalu perusahaannya Metinvest, pembuat baja terbesar di Ukraina, menderita kerugian $17 hingga $20 miliar karena pemboman Rusia terhadap pabrik bajanya di Mariupol. Beliau menambahkan, jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan.***

 

Editor    : Asma Mutie

Sumber : Reuters

Artikel ini telah dibaca 38 kali

Baca Lainnya

Pilwalkot Bandung : Farhan-Erwin Jadi Pilihan Rasional Warga NU di Kota Bandung ?

18 November 2024 - 10:39 WIB

Disdik Jabar Raih Predikat Badan Publik Informatif Tahun 2024

15 November 2024 - 09:41 WIB

Bangun Tata Kelola Kepegawaian yang Bersih, Disdik Jabar Tandatangani Pakta Integritas

13 November 2024 - 09:26 WIB

Bagimu Guru Hari Guru Nasional, Apresiasi Bagi GTK Berprestasi

5 November 2024 - 09:21 WIB

Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

31 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Sarana & Prasana Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 Oktober 2024 - 05:54 WIB

Trending di Berita