Menu

Mode Gelap
Mengetahui Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Berita


Setelah McDonald’s Corp, Kini KFC Menghentikan Investasi di Rusia

- berebeja.com
10 Mar 2022 15:14 WIB


 Sebuah restoran Kentucky Fried Chicken (KFC)  di Tokyo, Jepang, 14 Desember 2021. Dokument : REUTERS/Kim Kyung-Hoon Perbesar

Sebuah restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) di Tokyo, Jepang, 14 Desember 2021. Dokument : REUTERS/Kim Kyung-Hoon

berebeja.com – Pasar utama yang membantu sekaligus perusahaan induk dari rantai ayam goreng KFC, Yum Brands Inc (YUM.N), menyatakan akan menghentikan investasi di Rusia. Dalam rangka kemitraan dengan pemegang waralaba utama, pihaknya telah menangguhkan sebanyak 70 restoran milik perusahaan KFC dan menyelesaikan kesepakatan untuk menangguhkan semua operasi restoran Pizza Hut di Rusia.

Yum memiliki setidaknya 1.000 lokasi KFC dan 50 Pizza Hut di Rusia yang hampir semuanya merupakan pemegang waralaba independen. Dalam sebuah postingan di situs web pada Senin, pihaknya telah menangguhkan semua investasi dan pengembangan restoran di Rusia,

“… sementara kami terus menilai opsi tambahan.” tulisnya.

Berdasarkan hasil keuangan yang dilaporkan pada 9 Februari, tahun lalu merupakan rekor pengembangan KFC setelah pembukaan restoran baru di China, India, dan Rusia. Secara keseluruhan, KFC internasional membuka lebih dari 2.400 unit kotor pada tahun 2021. Di Rusia, perusahaan membuka sekitar 100 restoran baru setiap tahun dan bertujuan untuk melanjutkan “strategi ekspansi serupa ke depan.”

Namun di situasi seperti ini, Yum tidak memiliki kendali sebanyak jika menjalankannya sendiri. Mereka juga memiliki risiko keuangan dan operasional yang lebih sedikit karena restoran-restoran tersebut dimiliki dan dioperasikan secara independen melalui perjanjian waralaba.

Setelah McDonald’s Corp (MCD.N) mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan menutup sementara semua 847 restorannya di Rusia termasuk lokasi Pushkin Square yang ikonik, merek global utama, PepsiCo Inc (PEP.O), pun menyusul serta ditekan untuk menarik diri dari Rusia oleh konsumen dan investor.

Di tengah sanksi dan kobar kemarahan atas invasi Ukraina, sudah mulai banyak perusahaan menarik bisnis mereka keluar dari Rusia dan panggilan untuk lebih banyak perusahaan untuk mengikutinya semakin meningkat.

 

Editor. Asma Mutie.

Newsinstan | Sumber Reuters

 

Artikel ini telah dibaca 177 kali

Baca Lainnya

Pilwalkot Bandung : Farhan-Erwin Jadi Pilihan Rasional Warga NU di Kota Bandung ?

18 November 2024 - 10:39 WIB

Disdik Jabar Raih Predikat Badan Publik Informatif Tahun 2024

15 November 2024 - 09:41 WIB

Bangun Tata Kelola Kepegawaian yang Bersih, Disdik Jabar Tandatangani Pakta Integritas

13 November 2024 - 09:26 WIB

Bagimu Guru Hari Guru Nasional, Apresiasi Bagi GTK Berprestasi

5 November 2024 - 09:21 WIB

Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

31 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Sarana & Prasana Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 Oktober 2024 - 05:54 WIB

Trending di Berita