Menu

Mode Gelap
Mengetahui Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Berita


Vladimir Putin berencana datang ke Indonesia: Ada apa ya?

- berebeja.com
23 Mar 2022 17:39 WIB


 Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato saat konser menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia 18 Maret 2022. Agen Foto Host RIA Novosti/Alexander Vilf via REUTERS. Perbesar

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato saat konser menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia 18 Maret 2022. Agen Foto Host RIA Novosti/Alexander Vilf via REUTERS.

JAKARATA,berebeja.com – Setelah beredar rumor bahwa Rusia “diblokir”, Duta Besar Rusia untuk Indonesia angkat bicara pada hari Rabu, menyanggah beberapa anggota G20 bahwa Rusia dapat dilarang dari kelompok tersebut: Presiden Rusia Vladimir Putin bermaksud untuk menghadiri KTT G20 di Indonesia akhir tahun ini. Dikutip dari Reuters, Rabu 23/3/2022.

G20 merupakan kepanjangan dari Group of Twenty. Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan apakah Rusia harus tetap berada dalam Kelompok Dua Puluh ekonomi utama setelah invasinya ke Ukraina, tetapi setiap upaya untuk mengecualikan Rusia kemungkinan akan diveto oleh orang lain dalam kelompok itu dan meningkatkan prospek beberapa negara alih-alih melewatkan pertemuan G20, menurut sumber yang tertera.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, pada Konferensi Pers, yang saat ini memegang kursi G20 yang berputar, mengatakan Putin bermaksud melakukan perjalanan ke pulau resor Indonesia Bali untuk KTT G20 pada bulan November.

Setelah Rusia melancarkan invasinya ke tetangga selatannya pada 24 Februari, ada pertimbangan bahwa Rusia dapat dikeluarkan dari G20. Namun, G20 adalah forum untuk membahas masalah ekonomi dan bukan krisis seperti Ukraina. Kementerian luar negeri Indonesia menolak Rusia dikeluarkan dari G20. Pengusiran Rusia dari forum tidak akan membantu masalah ekonomi ini untuk diselesaikan. Tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya.

Vorobieva mendesak Indonesia untuk tidak terpengaruh oleh tekanan dari negara-negara Barat. “Kami sangat berharap bahwa pemerintah Indonesia tidak akan menyerah pada tekanan mengerikan yang diterapkan tidak hanya untuk Indonesia tetapi begitu banyak negara lain di dunia oleh Barat,” kata Vorobieva, yang mengatakan Rusia secara aktif mengambil bagian dalam semua pertemuan G20.

Pada hari Selasa, Polandia mengatakan telah menyarankan kepada pejabat perdagangan AS bahwa mereka menggantikan Rusia dalam kelompok G20 dan bahwa saran tersebut telah menerima “tanggapan positif”.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan anggota G20 harus memutuskan tetapi masalah itu bukan prioritas sekarang. Namun, Amerika Serikat berencana untuk berkonsultasi dengan sekutu sebelum pernyataan lain, katanya.

Wakil Gubernur Bank Sentral Indonesia, Dody Budi Waluyo, mengatakan pada hari Senin posisi Indonesia adalah salah satu netralitas dan akan menggunakan kepemimpinan G20 untuk mencoba menyelesaikan masalah tetapi Rusia memiliki “komitmen kuat” untuk hadir dan anggota lain tidak dapat melarangnya melakukannya.

Editor : Asma Mutie

Newsinstan | Sumber Reuters.

Artikel ini telah dibaca 30 kali

Baca Lainnya

Pilwalkot Bandung : Farhan-Erwin Jadi Pilihan Rasional Warga NU di Kota Bandung ?

18 November 2024 - 10:39 WIB

Disdik Jabar Raih Predikat Badan Publik Informatif Tahun 2024

15 November 2024 - 09:41 WIB

Bangun Tata Kelola Kepegawaian yang Bersih, Disdik Jabar Tandatangani Pakta Integritas

13 November 2024 - 09:26 WIB

Bagimu Guru Hari Guru Nasional, Apresiasi Bagi GTK Berprestasi

5 November 2024 - 09:21 WIB

Pengurus ISNU Jawa Barat Masa Khidmat 2024-2029 Resmi di Lantik

31 Oktober 2024 - 21:35 WIB

Sarana & Prasana Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

5 Oktober 2024 - 05:54 WIB

Trending di Berita